GoLepi

Situs yang Membahas Serba-serbi Teknologi | Laptop, Komputer, Smartphone, Harga, Review, Tips, dan Tutorial

Rabu, 06 Desember 2017

√ Cara Mengganti dan Upgrade Harddisk Laptop Tanpa Install Ulang

Cara mengganti dan upgrade hard disk laptop - Mengganti dan meng-upgrade harddisk biasa atau SSD merupakan salah satu cara untuk menambah ‘space’ penyimpanan pada laptop/komputer. Hal ini bisa memudahkan mu jika sewaktu-waktu membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih besar untuk menyimpan file-file yang kamu punya.

Cara Mengganti dan Upgrade Harddisk Laptop Tanpa Install Ulang

Selain itu, mungkin saja ada trouble pada hard disk sehingga harus diganti atau diupgrade. Seperti yang kamu tahu, harddisk merupakan salah satu komponen penting yang rentan rusak bila kita tidak bisa menggunakannya dengan baik.

Apabila hariddisk laptop rusak, kamu tentu akan sulit untuk mengakses file yang kamu simpan. Meski harddisk masih bisa memungkinkan untuk diperbaiki, namun kerusakannya harus berada pada sector-nya bukan pada cacat fisik. Sebenarnya banyak orang yang lebih memikirkan data-datanya dibanding harddisk itu sendiri.

1. Pastikan Kamu Membutuhkan Ganti Harddisk


Yang perlu kamu perhatikan pertama kali adalah, apakah kamu memerlukannya? Coba pikirkan hal ini baik-baik dan jangan cepat mengambil keputusan. Jika ternyata harddisk sudah benar-benar rusak  atau kamu membutuhkan space yang lebih besar, maka sudah saatnya kamu mengganti harddisk dengan yang baru.

Sebelum menggantinya, coba periksa apakah harddisk benar-benar rusak atau tidak. Mungkin saja ada system atau registry yang mengalami gangguan. Untuk memastikannya, amati beberapa hal berikut ini:
  • Laptop gagal booting. Mungkin system operasinya yang crash/error.
  • Harddisk tidak bisa diformat. Coba perbaiki dengan aplikasi untuk memformat harddisk, kamu bisa mencarinya di Google. Jika tidak bisa diformat, maka ada indikasi bahwa harddisk memang sudah rusak.
  • Laptop tidak bisa diinstall ulang dan harddisk tidak bisa diformat ketika install ulang. Jika kasusnya seperti ini, maka mungkin ada kerusakan pada system operasinya. Coba lakukan saja install ulang kembali, kalau bisa ganti dengan system operasi lain. Jika ternyata masih tidak bisa juga, mungkin harddisknya yang bermasalah.
  • Harddisk tidak terdeteksi. Coba lepas harddisk lalu pasang kembali. Jika ternyata belum terdeteksi, coba ganti dengan system operasi terbaru atau ganti system operasi lain.
Jika ternyata memang ada kerusakan pada harddisk, barulah Anda mengambil keputusan untuk menggantinya.

Sedangkan apabila kamu ingin menambah space harddisk, pilihlah ukuran yang tidak nanggung. Misal harddisk kamu 320 GB, maka gantilah dengan yang lebih besar seperti 500 GB atau 1 TB.

2. Belilah Harddisk


Sebelum membeli harddisk, kamu harus memastiikan merk harddisknya. Biasanya kalau yang merk nya sama, maka performa nya juga akan sama seperti harddisk sebelumnya. Belilah yang ukurannya sama, merek yang sama namun kapasitas ukurannya berbeda.

Anda lebih baik memilih space harddisk yang lebih besar dan tidak nanggung. Bisa 500 GB atau 1 TB, kalau ingin 2 TB maka kamu harus membeli harddisk eksternal karena saat ini mungkin belum tersedia harddisk internal laptop berkapasitas 2 TB.

3. Pasang Hard Disk Laptop


Coba buka bagian belakang laptop, lalu cari tempat di mana harddisk berada. Umumnya, ada satu baut kecil yang menancap pada bagian belakang, nah disitulah letak harddisk berada. Setiap vendor dan model laptop tentu berbeda-beda peletakannya. Gunakan lah obeng yang sesuai agar tidak sulit dalam membukanya.

Setelah itu, lepas harddisk lama dengan membuka baut kecil dan menggeser harddisknya ke arah samping. Hampir seluruh model harddisk pada laptop cara melepasnya seperti ini. Setelah lepas, pasang harddisk baru dengan menggesernya ke dalam lalu kencangkan dengan baut.

Selanjutnya, pasang kembali cover atau casing laptop yang menutupi harddisk. Memang memasang harddisk sangat mudah, orang awam pun bisa melakukannya. Kamu hanya perlu mencoba dan berani.

4. Cek Harddisk


Berhubung harddisk yang dibeli dalam kondisi kosong, maka kita bisa mengeceknya dengan system operasi yang bisa berjalan tanpa harus install ke harddisk, system operasi Linux misalnya.

Gunakan booting melalui CD/DVD atau Flashdisk Linux, kemudian lihat kapasitas harddisknya. Kalau bisa, buat partisi harddisk dengan media ini.

Jika Anda menggunakan system operasi Windows, coba lakukan install seperti biasa. Setelah itu, kita tentu bisa mengamati kapasitas harddisknya dan membuat partisi saat proses installasi.

5. Cara Ganti Harddisk Tanpa Install Ulang


Jika kamu ingin mengganti harddisk tanpa install ulang terlebih dahulu, sebenarnya ada dua cara yang bisa kamu gunakan. Berikut ini penjelasannya..

Cara Pertama - Lakukan update driver IDE Controller pada Device Manager.
  1. Klik kanan pada Computer, lalu pilih Properties. Setelah itu, klik device manager.
  2. Pilih drivernya, lalu klik kanan dan pilih Update Driver.
  3. Setelah itu, akan muncul kotak dialog. Pilih “Browse My Computer for Driver Software” lalu klik “Let me pick from a list of devices drivers on my computer”.
  4. Setelah masuh, pilih Standar Dual Channel PCI IDE Controller. Biasanya akan muncul pesan “Windows has successfull updated your driver software”. Coba klik next dan shutdown laptop Anda lalu ganti harddisknya.
  5. Jika cara di atas gagal, maka coba cara kedua.

Cara Kedua - Gunakan Ultra Boot CD
  1. Pertama-tama, kamu harus mendownload dan menginstall aplikasinya. Setelah itu, buatlah booting CD dengan aplikasi tersebut.
  2. Selanjutnya, ganti harddisk baru ke dalam laptop. Nyalakan laptop dan buatlah booting untuk CD/DVD ROM terlebih dahulu agar UBCD bisa bekerja.
  3. Sesudah masuk ke mode boot CD, coba klik start lalu pilih program > Registry tools > Fix_hdc > Fix harddisk controller.
  4. Coba tekan tombol M pada keyboard untuk memilih opsi update masstorage driver ubcd.
  5. Setelah itu, tekan sembarang tombol dan lakukan restart pada laptopmu.

Tips:

Jangan sering-sering memindahkan harddisk laptop dengan harddisk lain. Apabila kamu tidak hati-hati, mungkin bisa menyebabkan kerusakan pada komponen di dalamnya. Hati-hati juga terhadap guncangan atau benturan, hal ini bisa mengganggu piringan harddisk. Ingat, jangan sampai harddisknya jatuh, terkena guncangan atau benturan. Itu sangat berisiko.

Perlu kamu tahu, harddisk internal laptop juga bisa dijadikan harddisk eksternal. Akan tetapi, kamu harus membeli casing harddisk terlebih dahulu agar lebih safety. Begitu juga sebaliknya, harddisk eksternal bisa dijadikan harddisk internal apabila cocok.

Kamu bisa menggunakan metode ini jika sewaktu-waktu harddisk mengalami bad sector atau rusak, sedangkan kamu belum punya dana untuk membeli yang baru. Namun tentu saja belum tentu semua merek cocok, ada kriteria tersendiri jika kamu menggunakan cara ini. Oleh karena itu, bila kamu punya harddisk eksternal, cobalah untuk memasang harddisk sebagai pengganti sementara.

Kalau kamu menggunakan harddisk dengan baik, mungkin saja bisa bertahan sangat lama hingga puluhan tahun. Namun, apabila kita ceroboh, komponen ini bisa saja rusak dengan sangat cepat meskipun tergolong baru.

Itulah beberapa penjelasan mengenai cara mengganti dan upgrade harddisk laptop tanpa install ulang. Metode ini bisa kamu gunakan apabila harddiskmu benar-benar rusak atau menginginkan space harddisk yang lebih besar untuk diganti.

Sekian, semoga membantu.

Referensi: gadgetnewsfun.blogspot.com.
 
Back To Top